PEMERINTAH Indonesia sengaja mengambil tanggal 10 November ini sebagai Hari Pahlawan untuk mengenang betapa heroiknya perlawanan rakyat Surabaya menghadapi musuh di tahun 1945. Tentu kita paham, keheroikan tersebut akan diteladani oleh generasi penerus bangsa. Inilah sesunggguhnya inti dari peringatan Hari Pahlawan yang dilakukan setiap tahun. Diharapkan, di samping mampu memupuk keberanian itu, generasi muda akan mampu menumbuhkan jiwa cinta tanah air. Dengan sejarah kepahlawanan itu, kita mengetahui betapa mahalnya harga sebuah negara, betapa banyaknya pengorbanan yang dilakukan demi tegaknya kedaulatan negara. |
Friday, 15 November 2013
Memaknai Pahlawan di Zaman Modern
Labels:
Kepahlawanan
Siapa Pahlawan Jaman Sekarang ?

Menurut saya Pahlawan jaman sekarang adalah diri kita
sendiri .
Mengapa bisa diri kita sendiri ? pasti banyak yang bertanya
seperti itu dan ada juga yang berpendapat bahwa kapan kamu berjuang ? kapan
kamu mengusir sekutu belanda dan jepang
?
Jujur saya tidak pernah melakukan perjuangan seperti itu ,
jadi mana yang namanya pahlwan?
Apakah pahlawan kesiangan ataupun orang yang ngaku - ngaku jadi pahlawan….
Lebih baik kita menjadi pahlawan yang kesiangan dari pada
tidak menjadi pahlawan sama sekali.
Labels:
Kepahlawanan
Pahlawan Nasional yang Tak Dianggap

Harry Poeze telah menemukan lokasi tewasnya Tan Malaka di Jawa Timur. Lokasi tempat Tan Malaka disergap dan kemudian ditembak adalah Dusun Tunggul, Desa Selopanggung, di kaki Gunung Wilis. Penembakan itu dilakukan oleh Suradi Tekebek atas perintah Letnan Dua Soekotjo dari Batalyon Sikatan, Divisi Brawijaya. Pada masa selanjutnya, Soekotjo pernah menjadi Wali Kota Surabaya dan terakhir berpangkat brigjen, meninggal tahun 1980-an.
Labels:
Kepahlawanan
Subscribe to:
Posts (Atom)